Steven. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

What do you think about my blog?

Apa itu e-learning???

Mungkin bagi beberapa e-learning terdengar familiar oleh mereka. Tapi ternyata masih banyak orang-orang yang tidak mengetahui apa itu e-learning. Berikut penulis akan menjelaskan sedikit mengenai apa itu e-learning? Beserta apa keuntungan dan kelemahannya?


E-learning adalah suatu bentuk pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronika. Dalam pelaksanaannya, biasanya e-learning menggunakan jasa audio, video, perangkat computer, atau kombinasi dari ketiganya. E-learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Ini berarti dengan e-learning memungkinkan tersampainya bahan ajar kepada peserta didik menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan jaringan internet atau intranet. Dengan e-learning, belajar bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, melalui jalur mana saja dan dengan kecepatan akses apapun sehingga proses pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien.

Adapun keuntungan-keuntungan dari e-learning adalah sebagai berikut:
  1. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan, seperti infrastruktur, buku-buku, biaya perjalanan peserta didik dan pendidik ke tempat kuliah dan lain sebagainya.
  2. Pembelajaran secara e-learning membuat perhatian dalam pembelajaran tertuju pada peserta didik. Hal ini karena peserta didik belajar diharuskan untuk bersikap mandiri dalam menggali (mengeksplorasi) ilmu pengetahuan dan media teknologi informasi lainnya yang selanjutnya akan didiskusikan dengan peserta didik yang lain dan diawasi oleh e-instructor. Hal ini akan meningkatkan kemandirian peserta didik.
  3. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
  4. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi peserta didik karena kemampuannya dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi pembelajaran akan lebih bermakna.
  5. Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang terhadap suatu materi karena langsung diberikan feedback oleh e-instructor atau e-learner lain.
  6. Adanya kerja sama dalam komunitas online sehingga memudahkan berlangsungnya proses transfer informasi dan komunikasi.

E-learning juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
  1. Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
  2. E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik dan persiapan serta perencanaan program yang lengkap dengan semua perangkatnya sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi dan waktu yang agak lama.
  3. Karena e-learning menuntut para peserta didik belajar mandiri, maka peserta didik diharuskan memiliki motivasi belajar yang tinggi.
  4. Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.
Sekian pembahasan mengenai e-learning. Keep in Touch... ^^

Referensi:
Munir. (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta

Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Macam-macam gaya belajar??!!??

Sebagaimana kita tahu, gaya belajar pada tiap individu berbeda. Perbedaan ini tergantung pada teori belajar mana yang lebih disukai. Perbedaan ini didasari oleh faktor kognitif atau pengetahuan individu, afektif atau sikap, dan lingkungan belajar.

Nah.. Kali ini saya akan membahas mengenai beberapa gaya belajar yang sering kita temukan dalam kehidupan kita ini. Enjoy it!!


Gaya belajar adalah karakteristik atau cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan atau memproses informasi atau pengetahuan dalam suatu proses pembelajaran. Dengan mengetahui bagaimana gaya belajar yang sesuai untuk seseorang, pengajar akan lebih mudah dalam menjelaskan suatu materi sesuai dengan gaya belajar peserta didik tersebut sehingga peserta didik akan lebih cepat mengerti dan tidak membuang-buang waktu. Beberapa macam gaya-gaya belajar antara lain:
  1. Gaya belajar Visual : Gaya belajar seperti ini lebih dominan dalam memanfaatkan indera penglihatan (mata) mereka dengan cara melihat seperti melihat gambar, poster, grafik, diagram, dan sebagainya. Orang dengan gaya belajar seperti ini umumnya suka membaca dan lebih mudah mengingat apa yang dibaca daripada didengar.
  2. Gaya belajar Auditori : Gaya belajar ini dominan dalam memanfaatkan indera pendengaran (telinga) mereka dengan cara mendengar seperti mendengar radio, berdialog dan berdiskusi. Orang dengan gaya ini umumnya lebih suka mendengar candaan-candaan lucu daripada membaca komik dan biasanya sangat mudah terganggu oleh keributan. Orang ini dapat mendengar dengan jelas materi pembelajaran yang disampaikan.
  3. Gaya belajar Kinestetik : Gaya belajar ini adalah gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan melakukan gerakan, praktek, atatu pengalaman belajar secara langsung. Orang dengan gaya belajar seperti ini umumnya dalam menyampaikan pendapat biasanya akan disertai dengan gerakan tangan atau bahasa tubuh yang melibatkan anggota tubuh lainnya.
  4. Gaya belajar Taktual (Tactile) : Orang dengan gaya belajar seperti ini biasanya belajar melalui sentuhan atau rabaan anggota tubuh. Orang dengan gaya ini pada umumnya menyukai menggunakan perasaan sentuhan mereka. Berkomunikasi dilakukan dengan cara menyentuh dan lebih menghargai motivasi yang diekspresikan secara fisik, seperti tepukan di bahu.

Itulah macam-macam gaya belajar yang sering kita temui. Semoga posting ini dapat memberikan tambahan informasi bagi para readers. Thx for the attention!!

Daftar pustaka:
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta
http://www.indoforum.org/showthread.php?t=90709

Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Testimoni Upin & Ipin : Geng petualangan bermula

Kali ini saya akan memberikan testimoni terhadap film Upin & Ipin: Geng petualangan bermula yang ditayangkan oleh dosen Psikologi Pendidikan pada tanggal 16 Februari 2011.

Sebenarnya film ini sudah saya tonton sebelumnya di televisi. Akan tetapi, ketika saya tahu bahwa saya harus menontonnya lagi saya tidak menolaknya karena film itu sangat menarik. Film yang proses pengerjaannya ini memerlukan waktu 2 setengah tahun benar-benar film yang sangat menyenangkan dan sangat menghibur. Film ini bercerita tentang binatang yang berasal dari dunia lain yang kemudian secara tidak sengaja masuk ke dalam dunia manusia dan akhirnya mereka harus dikejar oleh sekelompok penjahat. Secara tidak sengaja, salah satu binatang tersebut bertemu dengan Upin & Ipin serta kawan-kawannya yang akan menolong binatang ini bebas dari kejaran penjahat. Cerita yang cukup menarik bukan?

Didalam film ini, banyak terdapat scene-scene yang sangat lucu sehingga bisa membuat penontonnya tertawa terbahak-bahak. Film ini juga bisa ditonton oleh semua orang tanpa adanya batas umur. Selain lucu, film ini juga adalah film yang sangat mendidik bagi semua orang. Mengapa?? Karena didalamnya terdapat unsur-unsur pembelajaran yang sangat kuat. Diantaranya adalah unsur yang mengajarkan kita untuk selalu bekerja sama dengan orang lain, menolong orang-orang yang sedang kesusahan, menyayangi sesama dan lain sebagainya. Terdapat beberapa scene dimana kerja sama yang dipraktekkan oleh karakter-karakter sangat kuat sampai-sampai bisa membuatku terkesima, yaitu dimana mereka saling membantu ketika dikejar oleh penjahat dan ular raksasa. Singkat kata, film ini benar-benar pantas untuk ditonton dan saya bisa menjamin Anda pasti tidak akan menyesal setelah menontonnya.

Dalam film tersebut, kita bisa melihat bagaimana film yang ditayangkan melalui televisi dapat menjadi sumber pembelajaran bagi diri kita. Dengan kata lain, televisi/film tersebut telah menjadi media pembelajaran bagi semua orang. Zaman sekarang, media pembelajaran sudah sangat berkembang dan selalu ada kaitannya dengan perkembangan teknologi di dunia kita ini. Dengan adanya media pembelajaran seperti film tersebut, tentu saja kita (khususnya anak-anak) akan mendapatkan suatu bentuk pembelajaran yang akan sangat berguna dalam konteks kehidupan secara tidak langsung. Apakah anak-anak hanya bisa belajar dari gurunya?? Tentu saja tidak. Anak-anak memang harusnya bisa belajar dari segala media pembelajaran dan bisa memanfaatkan media pembelajaran tersebut sebaik mungkin. Salah satunya adalah melalui film ini. Selain anak bisa merasa terhibur ketika menonton film ini, mereka juga bisa mendapatkan pembelajaran secara tidak langsung. Mereka dapat menerapkan perilaku kerja sama seperti yang dipraktekkan oleh karakter-karakternya dan lain sebagainya. Dengan kata lain, anak bisa belajar dari film ini yang pada umumnya merupakan film favorit bagi anak-anak karena film ini sangat lucu dan gambar karakter kartunnya cukup bagus. Bukankah dengan begitu, anak akan lebih cepat belajar?? Jika jawabannya iya, maka Anda sependapat dengan saya.. ^^

Selain mendapatkan pembelajaran dari filmnya, saya juga mendapatkan pembelajaran dari Behind of Scene dari film ini karena sebelumnya kita juga menonton Behind of Scene-nya. Setelah menontonnya saya mendapatkan informasi bahwa untuk menciptakan suatu film tidaklah mudah. Bayangkan saja. Film yang hanya berdurasi 90 menit ini diselesaikan dalam waktu 2 setengah tahun. Menakjubkan bukan? Tapi mengapa mereka bisa bertahan untuk menyelesaikan film ini?? Hal tersebut karena mereka mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan mereka. Hal ini memberi inspirasi bagi saya karena saya langsung menerapkannya dalam kehidupanku yaitu bahwa untuk mencapai suatu tujuan, kita harus mempunyai komitmen yang tinggi dan berusaha semaksimal mungkin.

Sekian dulu testimoni dari saya.. THANK YOU.. ^^

Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teacher Centered atau Learner Centered??

Dewasa ini, kita telah mengenal 2 jenis proses pembelajaran yaitu teacher centered dan learner centered. Pertanyaannya adalah manakah proses pembelajaran yang jauh lebih efektif????
Berikut saya akan memberikan sedikit pembahasan mengenai pertanyaan tersebut.


Teacher centered adalah proses pembelajaran yang berpusat pada si pengajar. Dalam proses pembelajaran ini, gurulah yang mengarahkan pembelajaran murid. Gurulah yang mengatur semua kegiatan murid dalam kelas. Gurulah yang memberikan penjelasan mengenai suatu materi pelajaran dan peserta didiknya duduk dengan diam di bangku untuk mendengarkan dan berusaha memahaminya. Dalam proses pembelajaran ini, umumnya peserta didik bersifat pasif ketika proses pengajaran berlangsung. Guru pada proses pembelajaran ini menjadi instruktor dan hanya muridlah yang menjadi pembelajarnnya.


Learned centered adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (murid). Dalam proses pembelajaran ini, murid sendiri yang bertindak aktif dalam membangun pemahamannya berdasarkan informasi-informasi yang telah dia dapatkan sebelumnya. Murid-murid berusaha mengumpulkan segala macam informasi dan berusaha membentuk pemahamannya sendiri yang kemudian akan didiskusikan dalam kelas.Dalam pendekatan ini, umumnya murid-murid akan bersifat sangat aktif ketika proses pengajaran berlangsung. Guru pada proses pembelajaran ini menjadi fasilitator saja dan baik guru ataupun murid sama-sama menjadi pembelajarnya.

Setelah melihat sedikit penjelasan mengenai ciri-ciri Teacher-centered dan Learned-centered, maka dapat dikatakan bahwa sistem pengajaran yang jauh lebih efektif adalah Learner-centered karena bisa langsung dihubungkan dengan konteks dunia nyata/permasalahan nyata yang akan kita hadapi. Akan tetapi, menurut beberapa ahli prinsip learner centered sulit diterapkan pada pelajaran-pelajaran yang sudah tersusun secara baik seperti matematika dan sains (Untuk pelajaran seperti ini lebih baih digunakan sistem Teacher-centered). Selain itu, salah satu kelemahan prinsip Learner-centered adalah kurang efektif untuk diterapkan di level pengajaran awal dimana murid belum mempunyai cukup pengetahuan untuk membuat keputusan atau membuat suatu pemahaman tersendiri mengenai pelajaran yang akan mereka pelajari.
Dengan kata lain, prinsip Teacher centered dan Learner centered adalah 2 sistem pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang paling efektif adalah perpaduan dari keduanya dimana si pengajar dan peserta didik sama-sama menjadi pusat pembelajarannya. Salah satu contohnya adalah pengajar memberikan penjelasan mendasar mengenai suatu pelajaran, lalu dilanjutkan dengan pertanyaan kepada peserta didik untuk melihat seberapa jauh pemahaman anak terhadap materi serta berusaha mengembangkan pemahamannya tersebut.

Sekian pembahasan dari saya. Enjoy it!!

Referensi:
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: Prenada Media Group

Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pentingnya blog dan email dalam ruang lingkup pendidikan

Kelompok 6

            Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya, awalnya blog ini saya buat untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah pendidikan. Setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3 sks TA 2010/2011, wajib memiliki blog dan email. Adapun kewajiban ini dikarenakan dosen psikologi pendidikan kami ingin mengenalkan fenomena pendidikan berupa e-learning yang mulai masuk di Indonesia.

            Adapun tujuan pembuatan posting ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok I mengenai “Bagaimana pandangan dan penilaian kami sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti MK Psikologi Pendidikan 3 sks TA 2010/2011 harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya.”

            Menurut pandangan kami, dengan adanya kewajiban membuat blog bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan membuat mahasiswa lebih mandiri dan terpacu untuk mengembangkan pengetahuannya. Mahasiswa wajib memposting satu hal yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas sebelum masuk kuliah. Hal ini memicu kreativitas mahasiswa untuk mencari topik-topik yang berkaitan dan membahas dengan kata-kata mereka sendiri sehingga mengembangkan kemampuan menulis mereka. Selain itu, dengan adanya blog dapat membuat kita membagi informasi yang kita dapat dengan siapapun, sehingga pengetahuan yang kita dapat tidak mubazir; artinya kita tidak memperkaya diri kita sendiri saja, tapi juga memperkaya pengetahuan orang lain yang membaca postingan blog kita. Dengan adanya media blog pun memudahkan dalam “pengumpulan” tugas, seperti apabila kita berhalangan hadir di dalam kelas, kita bisa tetap mengumpulkan tugas kita melalui postingan blog. Hal ini membuat kegiatan belajar mengajar pun semakin efektif.
 
Selaras dengan pandangan John Dewey bahwa anak adalah pembelajar aktif; pendidikan seharusnya difokuskan pada anak dan memperkuat anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam hal pembuatan blog ini, kita sebagai mahasiswa sudah diajarkan beradaptasi pada sistem pendidikan baru yang mulai berkembang di Indonesia. Kita juga dituntut berperan aktif dalam pengembangan blog kita sebagai salah satu sarana pembelajaran. Selain itu, melalui blog ini kita dapat menyalurkan segala kreativitas kita ke dalam blog sehingga orang lain di seluruh belahan dunia ini bisa menilai karya kita secara bebas. Kita pun bisa mendapatkan feedback-feedback yang akan sangat membantu kita dalam pengembangan karya tersebut. Dengan kata lain, kreatifitas kita pun bisa semakin terpacu dengan adanya sistem pembelajaran melalui blog ini. Alhasil, tidak hanya pengetahuan kita yang bertambah, akan tetapi kreatifitas kita pun juga semakin terpacu.

Selain blog, kita sebagai mahasiswa juga diwajibkan memiliki email. Menurut pandangan kami, diwajibkannya mahasiswa memiliki email juga tidak terlepas dari kaitannya dengan perkembangan teknologi di Indonesia. Dengan adanya email, kita dapat mengirimkan tugas-tugas kita kepada dosen dengan lebih efisien. Untuk mengumpulkan suatu tugas, kita tidak perlu lagi datang ke kampus melainkan hanya duduk di depan komputer dan mengirimkan tugasnya. Hal ini tentu saja lebih menghemat waktu dan tenaga sehingga kita dapat memanfaatkannya untuk aktivitas lainnya. Selain itu, email juga bisa membantu kita dalam pengerjaan tugas kelompok. Dalam pengerjaan tugas kelompok biasanya dilakukan pembagian tugas dan akan ada satu waktu yang ditentukan untuk mengumpulkan semua tugasnya untuk digabungkan. Bila semua orang harus berkumpul di suatu tempat untuk mengumpulkannya, kemungkinan akan ada beberapa orang yang tidak bisa datang pada hari pengumpulan tersebut (bisa karena sakit, ada acara lain dan lain sebagainya) sehingga penggabungan tugas kelompoknya akan terhambat. Tapi bila dengan email, kita bisa mengumpulkan pembagian tugas tersebut dari mana saja dan kapan saja. Hal ini tentu saja akan meminimalisir keterlambatan pengumpulan tugas yang akan menghambat pengerjaan tugas kelompok itu sendiri.

            Pada zaman sekarang, sudah sangat dituntut keahlian teknologi seorang individu. Ditinjau dari fenomena pendidikan yang ada di kota Medan, sudah banyak sekali kurikulum pendidikan berbasis teknologi yang sudah diterapkan pada sekolah maupun universitas. Salah satu pembuktiannya yaitu dengan dikenalkannya komputer mulai dari tingkat SD dan yang paling terbaru yaitu program e-learning.

Dikaitkan dengan fenomena pendidikan di Indonesia khususnya, dalam beberapa tahun belakangan ini, teknologi semakin berperan penting dalam pendidikan. Sebagai contohnya, sudah banyak sekali dosen/guru yang menyuruh anak didiknya untuk mengumpulkan tugas melalui email saja karena mereka sulit ditemui. Oleh karena itu, kita tidak boleh menutup mata terhadap perkembangan teknologi ini. Kita sebagai mahasiswa harus mampu mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya dengan baik dan tepat. Karena itu, kelompok kami sangat mendukung program pembelajaran seperti yang diterapkan oleh mata kuliah Psikologi Pendidikan ini yang mengharuskan setiap mahasiswa untuk memiliki blog dan email sendiri.

=THANK YOU=


Daftar Pustaka:
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: Prenada Media Group
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta

Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apakah Internet bermanfaat dalam proses pembelajaran??

Zaman sekarang ini kita sering mendengar kata "Internet". Apa itu internet? Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses oleh masyarakat. Dari jaringan-jaringan inilah, kita bisa berbagi dan mencari informasi yang kita butuhkan. Pertanyaannya adalah apakah internet ini bermanfaat bila diterapkan dalam proses pembelajaran murid-murid sekolah?? Karena seperti kita ketahui, sudah banyak sekolah-sekolah yang menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan internet. Manfaat seperti apa yang bisa kita dapatkan? Dan apakah ada dampak negatif dari internet ini sendiri??
Berikut penulis akan membahas sedikit pertanyaan-pertanyaan di atas berdasarkan referensi yang sudah penulis baca.. Enjoy it!!



MANFAAT INTERNET
Sebagaimana kita tahu, program belajar dengan internet telah banyak diterapkan oleh sekolah-sekolah di dunia ini. Memang banyak sekali manfaat dari internet yang dapat membantu murid-murid di sekolah. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Internet dapat memperluas pengetahuan murid-murid karena mereka diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi diri di jaringan internet dalam mencari kasus-kasus, pembahasan-pembahasan, pengetahuan-pengetahuan, dan lainnya dari internet.
  • Murid-murid dapat berbagi pengetahuan yang mereka miliki kepada orang lain sehingga akan terjadi proses evaluasi yang berguna bagi murid-murid itu sendiri.
  • Internet dapat memudahkan murid-murid untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sangat sulit dalam proses belajar mengajar karena mereka dapat menemukan teori-teori yang bersangkutan melalui internet.
Itulah beberapa manfaat Internet dalam pendidikan. Walaupun manfaatnya sangat besar, tetapi internet sendiri juga mempunyai beberapa kelemahan yang dapat berakibat fatal apabila terjadi.

KELEMAHAN INTERNET
Beberapa kelemahan dari internet adalah sebagai berikut:
  • Internet bersifat interaktif dengan menyediakan banyak sekali link-link menuju situs tertentu yang terkadang membuat murid-murid tergoda untuk mengkliknya yang justru membuat pencarian informasi mereka terbengkalai dan lepas kendali (dalam hal ini termasuk didalamnya adalah situs-situs film porno).
  • Banyaknya game-game online yang membuat murid-murid kehilangan minat belajar.
  • Internet biasanya bergantung pada jaringan telepon atau ISP yang berdampak pada kecepatan akses dan biaya pemakaian.
  • Banyaknya virus-virus dari internet yang dapat masuk ke komputer kita dan merusak komputer kita, baik melalui email maupun dari file-file yang diunduh.
  • Informasi yang tersedia di internet sangat banyak jumlahnya sehingga tidak sedikit dari informasi-informasi tersebut berisi omong kosong semata.
Itulah beberapa kelemahan dari internet. Pada intinya, pemakaian internet dalam proses belajar menga-jar harus diawasi dengan ketat oleh guru-guru pembimbing atau orang tua sehingga dampak negatif dari internet tersebut dapat diminalisir atau bahkan dihilangkan sehingga murid-murid dapat merasakan manfaat sesungguhnya dari internet dalam bidang pendidikan yang akan membantu mereka nantinya. Dengan kata lain, pembelajaran menggunakan internet ini cukup efektif dan perlu diawasi oleh pihak yang bersangkutan.

Sekian pembahasan dari penulis mengenai Internet ini. Bila ada masukan-masukan lain dari para pembaca, silahkan dicomment di posting ini.

Referensi :
Buku John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Edisi kedua, 2004, University of Texas at Dallas

Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Google Talk