5 Maret 2012..
Tanggal tersebut merupakan hari pertemuan kedua untuk salah satu mata kuliah yang kuambil di semester 4 di Fakultas Psikologi USU, yaitu Paedagogi. Sebelum membahas mengenai pertemuan tersebut, saya akan menjelaskan sedikit pengertian dari paedagogi itu sendiri. Paedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran. Dengan kata lain, paedagogi juga membahas mengenai bagaimana cara seorang guru mengajar atau seni mengajar (the art of teaching).
Dalam pertemuan kedua mata kuliah Paedagogi, materi yang seharusnya dibahas bersama dengan dosen adalah mengenai "Seni dan Ilmu Mengajar." Akan tetapi, jalannya perkuliahan pada pertemuan tersebut sungguh tidak biasa. Dosen pengampu bukannya memberikan ceramah ataupun mengajak diskusi mengenai topik tersebut, tetapi malah meminta kita semua sebagai peserta didik untuk membuka website EditGrid. Saya sama sekali tidak pernah membuka website tersebut, bahkan saya tidak pernah mendengar informasi sedikitpun mengenai website tersebut. Kami pun diajarin oleh Beliau untuk mendaftarkan diri di website tersebut supaya dapat memanfaatkan fasilitasnya. Setelah berhasil membuat account di website tersebut, kami pun kembali mengikuti instruksi yang diberikan oleh Beliau dan pada akhirnya kami diminta untuk mengesplorasi sendiri website tersebut. Walaupun cukup membingungkan, tetapi proses eksplorasi tersebut benar-benar menyenangkan. Setelah cukup bereksplorasi di dalam website EditGrid, kami pun kembali diminta oleh dosen pengampu untuk membuka website e-learning USU. Sama seperti sebelumnya, kami mengikuti instruksi Beliau untuk melakukan registrasi ataupun login. Setelah itu, kami diminta untuk bergabung dalam conference chat yang difasilitasi oleh website e-learning USU. Akan tetapi, kami semua mengalami kesulitan ketika ingin memasuki room chat tersebut karena cara dosen untuk masuk ke dalam room chat berbeda dengan cara yang harus dilakukan mahasiswa. Kami pun lagi-lagi bereksplorasi sendiri untuk mencari cara memasuki room tersebut. Akhirnya, salah satu peserta didik berhasil mendapatkan cara memasuki room chat tersebut. Kami pun langsung mengikuti caranya tersebut dan.... Well done!! Semua peserta didik MK Paedagogi berhasil berada dalam satu room chat yang sama dan bisa berdiskusi. Tak beberapa lama kemudian, perkuliahan tersebut pun diakhiri. Lalu, apa yang kami dapatkan dalam pertemuan perkuliahan tersebut??
Menurut saya, apa yang dilakukan oleh dosen pengampu dalam membawakan materi "Seni dan Ilmu Mengajar" lebih secara praktis daripada teoritis (seperti dengan cara ceramah dan diskusi). Menurut Prof. Dr. Sudarwan Danim, mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Dalam hal ini, dosen pengampu berusaha memberitahukan informasi mengenai website-website tertentu dan fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan serta seni dari mengajar itu sendiri secara tersirat dan praktis. Walaupun website-website yang ditunjukkan oleh Beliau tidak mempunyai kaitan dengan topik yang seharusnya kami pelajari, tetapi Beliau sendiri telah menunjukkan seni mengajarnya kepada kami sebagai peserta didiknya. Beliau memberitahukan proses awal bagaimana kami harus berproses dalam website tersebut. Setelah itu, Beliau meminta kami semua untuk bereksplorasi sendiri dalam website tersebut. Cara mengajar seperti ini lebih sering dikenal dengan istilah Trial and Error. Kami diminta untuk mencoba bereksplorasi sendiri dalam website tersebut untuk menemukan cara bagaimana cara memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia secara maksimal. Jika gagal, kami pun harus segera mencoba cara-cara lainnya untuk bisa menemukan jawaban tersebut.
Badan Nasional Standar Profesional Pengajaran di Amerika Serikat telah membuat rumusan yang baik tentang pengajaran, dimana pendidik memfasilitasi peluang belajar siswa tidak hanya sekedar menempatkan orang-orang muda di lingkungan edukatif, melainkan juga harus memotivasi, menangkap hati dan pikiran, serta melibatkan peserta didik secara aktif di dalam pembelajaran. Menurut saya, hal tersebut sudah dilakukan oleh Beliau di dalam kelas MK Paedagogi pada hari itu. Mahasiswa benar-benar sangat aktif di dalam proses pembelajaran dimana mereka berusaha keras untuk menemukan cara memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada dalam website tersebut, terutama ketika berusaha memasuki chat room yang difasilitasi oleh e-learning USU. Ketika salah satu peserta didik berhasil memasuki chat room tersebut, dosen pengampu justru memberikan kesempatan kepada peserta didik tersebut untuk menberitahukan secara langsung kepada peserta didik yang lain. Hal ini membuktikan bahwa Beliau berusaha untuk membuat peserta didiknya seaktif mungkin dan kejadian ini juga memberikan pengalaman praktek mengajar secara langsung pada peserta didik tersebut.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dosen pengampu lebih memilih untuk membawakan materi secara praktis karena hal tersebut akan lebih merangsang peserta didik untuk menjadi aktif dan lebih dapat mengerti mengenai materi yang ingin disampaikan. Selain itu, proses perkuliahan seperti ini benar-benar sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Ditambah lagi, selain materi "Seni dan Ilmu Mengajar" yang seharusnya kami pelajari pada hari itu, kami juga mendapatkan banyak informasi-informasi lain, seperti website-website baru dan fasilitas-fasilitasnya yang akan sangat membantu kami nantinya, terutama dalam menjalani proses perkuliahan.
Daftar Pustaka:
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung: Alfabeta
Regards,
Steven (10-025)
0 komentar:
Posting Komentar