Steven. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

What do you think about my blog?

Perbedaan Psikologi Pendidikan dengan Psikologi Sekolah

Istilah psikologi pendidikan dan psikologi sekolah seringkali disamakan oleh masyarakat. Padahal sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sedangkan, psikologi sekolah adalah merupakan wilayah dari terapan ilmu psikologi, yaitu di sekolah.


Dari pengertian tersebut, maka dapat dilihat perbedaan antara keduanya bahwa psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, bagaimana anak-anak belajar, mengingat dan berpikir, bagaimana proses mental mereka berkembang selama proses pembelajaran, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah. Sebaliknya, psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik di sekolah dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, perilaku dan emosinya. Dengan kata lain, psikologi sekolah hanya berfokus pada kegiatan pembelajaran di sekolah, sedangkan psikologi pendidikan jauh lebih luas dibandingkan psikologi sekolah dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah saja melainkan berfokus pada proses atau setting pembelajaran pada setiap individu pada umumnya guna meningkatkan kualitas penyerapan dan penerapan ilmu yang didapatkan individu.

Psikolog Pendidikan
Psikolog pendidikan mempelajari bagaimana seharusnya suatu program pendidikan dilaksanakan. Psikolog pendidikan biasanya membantu anak-anak atau orang muda yang mengalami masalah dalam pengaturan pendidikan dengan tujuan meningkatkan proses belajar mereka. Dalam menghadapi anak-anak tantangannya mencakup masalah sosial, emosional, atau kesulitan belajar. Psikolog pendidikan juga mempelajari manusia, khususnya pada bidang perkembangan belajar individu. Psikolog pendidikan biasanya melakukan penelitian guna mengembangkan kualitas pendidikan seorang anak ataupun bagaimana kualitas pendidikan yang seharusnya diberikan pada anak sesuai dengan usia mereka karena apabila suatu ilmu diberikan pada umur anak yang tidak sesuai, maka akan timbul berbagai masalah. Psikolog pendidikan juga biasanya membuat suatu kualifikasi pada individu yang ingin menjadi guru.

Tugas-tugas Psikolog pendidikan
  1. Menilai kebutuhan belajar dan emosional dengan observasi dan konsultasi
  2. Mengembangkan dan mendukung program manajemen terapi dan perilaku
  3. Merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dalam pendidikan anak-anak dan remaja mengenai kasus "bullying"
  4. Merancang dan mengembangkan proyek-proyek yang melibatkan anak-anak dan kaum muda 
  5. Menulis laporan untuk membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal
  6. Menasihati, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesional pendidikan lainnya 
  7. Menghadiri pertemuan kasus yang melibatkan tim multi disiplin tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perkembangan mereka
  8. Mengutamakan efektivitas: konteks dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak dipandang sebagai faktor yang sangat penting
  9. Penghubung dengan profesional lain dan memfasilitasi pertemuan, diskusi dan kursus
  10. Mengembangkan dan mengkaji kebijakan
  11. Melakukan penelitian aktif
  12. Merumuskan intervensi yang berfokus pada penerapan pengetahuan, keterampilan dan keahlian untuk mendukung inisiatif daerah dan nasional
  13. Mengembangkan dan menerapkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan kesejahteraan psikologis, sosial, perkembangan emosi dan perilaku dan untuk meningkatkan standar pendidikan 

Psikolog Sekolah
Psikolog sekolah berperan dalam membantu anak-anak maupun generasi muda dalam mencapai kesuksesan akademis, sosial, perilaku dan emosi mereka di lingkugan sekolah yang berguna untuk membentuk mind set anak didik mereka. Pada umumnya, mereka biasanya bekerja sama dengan para pendidik, orang tua, dan orang-orang lainnya yang terlibat di sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat dan mendukung yang memperkuat hubungan antara rumah dengan sekolah dan dengan seluruh komunitas murid-murid. Psikolog sekolah biasanya juga terlibat dalam menilai murid-murid apakah mereka membutuhkan bantuan, seperti konseling, terapi secara verbal, dan belajar dengan bantuan asisten guru didalam kelas. Psikolog sekolah biasanya juga menyelenggarakan atau melaksanakan latihan kepada para guru dan murid-murid dan mereka kadang-kadang juga berperan dalam melakukan seleksi masuk sekolah. Selain itu, psikolog sekolah juga bertugas mengidentifikasi murid apakah kemampuan mereka diatas rata-rata atau apakah mereka mempunyai pola perilaku tertentu seperti ADHD, dyslexia dan lain-lain. Dengan mengidentifikasi kasus-kasus tersebut, psikolog sekolah berhak untuk menentukan program pembelajaran seperti apa yang seharusnya dijalani oleh anak-anak tersebut, seperti program akselerasi, program pendidikan khusus, program pemberian perhatian yang lebih terhadap anak-anak tersebut, dan lain-lain.

Tugas Psikolog sekolah 
Dalam hal kaitannya dengan murid:
  1. Memberikan konseling, pengajaran, dan pendampingan bagi mereka berjuang dengan masalah sosial, emosi, dan perilaku
  2. Meningkatkan prestasi dengan memandang hambatan belajar dan menentukan strategi instruksional terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
  3. Meningkatkan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, pengontrolan kemarahan, self-regulation, self-determination, dan optimisme
  4. Meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan latar belakang

Dalam hal kaitannya dengan murid dan keluarganya:
  1. Mengidentifikasi masalah belajar dan perilaku yang mengganggu keberhasilan di sekolah
  2. Mengevaluasi kelayakan untuk layanan pendidikan khusus
  3. Memberikan dukungan sosial, emosional, dan perilaku yang sehat kepada siswa
  4. Mengajarkan cara mengasuh yang baik dan meningkatkan kolaborasi rumah-sekolah
  5. Membuat arahan dan membantu mengkoordinasikan dukungan layanan komunitas

Dalam hal kaitannya dengan para guru:
  1. Mengidentifikasi dan menyelesaikan hambatan akademis untuk belajar
  2. Merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring kemajuan siswa
  3. Mendesain dan melakukan intervensi akademis dan perilaku
  4. Mendukung instruksi individual yang efektif
  5. Menciptakan lingkungan kelas yang positif
  6. Memotivasi semua siswa untuk terlibat dalam pembelajaran

Dalam hal kaitannya dengan administrator:
  1. Mengumpulkan dan menganalisa data yang berhubungan dengan perkembangan sekolah, hasil yang didapatkan siswa, dan persyaratan akuntabilitas
  2. Melaksanakan program-program pencegahan pelebaran sekolah yang membantu mempertahankan iklim sekolah yang kondusif untuk belajar
  3. Mempromosikan kebijakan sekolah dan praktek yang menjamin keselamatan semua siswa dengan mengurangi kekerasan di sekolah, bullying, dan pelecehan
  4. Menanggapi krisis dengan menyediakan kepemimpinan, pelayanan langsung, dan koordinasi dengan pelayanan masyarakat yang dibutuhkan
  5. Merancang, melaksanakan, dan mengumpulkan dukungan untuk program sekolah kesehatan jiwa yang menyeluruh

Dalam hal kaitannya dengan Pelayanan masyarakat:
  1. Mengkoordinasikan penyerahan jasa kepada siswa dan keluarga mereka di dalam dan di luar sekolah
  2. Membantu proses transisi siswa baik menuju dan dari lingkungan sekolah dan komunitas pembelajaran, seperti perawatan perumahan atau program peradilan anak


Daftar Pustaka:
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Google Talk