hi guys. pada postingan kali ini, saya mau memperkenalkan bisnis online yang murah meriah tapi lumayan potensial lo.. dengan modal 10 ribu bisa dpat jutaan bahkan miliaran. fantastik kan??
biasa uang 10 ribu rupiah kita pakai buat apa sih? makan siang pun kadang tidak cukup. haha. makanya kalii ini saya mau mengajak teman2 sekalian untuk ikut join dibisnis ini. lumayan modalnya cuma 10 ribu..
penasaran??? silahkan cek link di bawah ini ya. dan kalo tertarik langsung dftar saja dengan menekan menu "daftar/join" dan pastikan ada tulisan "Anda akan bersama STEVEN" ya.. terima kasih:)
bisnis hebat dengan modal kecil
What do you think about my blog?
Bisnis dengan modal 10 ribu!!
Evaluasi Kinerja Mata Kuliah Paedagogi
Kritik
- Kesibukan dosen pengampu yang juga merupakan Pembantu Dekan III seringkali mengakibatkan tidak bisa dilakukannya perkuliahan di hari yang sesuai dengan jadwal kuliah yang sudah ditetapkan. Sehingga, mau tidak mau perkuliahan harus diganti ke hari lain (biasa disebut kuliah ganti). Hal ini membuat saya dan beberapa teman saya mengalami sedikit kesulitan dalam menyesuaikan jadwal-jadwal yang sudah ada sebelumnya. Bahkan, bisa saja saya dan teman-teman saya terpaksa mengambil absen karena jadwal kuliah ganti tersebut bentrok dengan jadwal lainnya.
- Seringkali dosen pengampu memberikan pertanyaan kepada kami secara langsung di dalam ruangan kelas dengan kata-kata yang cukup sulit untuk dipahami. Akibatnya, kadang-kadang saya tidak mengerti dengan apa konteks dari pertanyaan yang Beliau tanyakan kepada kami sehingga mengakibatkan saya mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
- Jadwal kuliah untuk mata kuliah Paedagogi sebaiknya lebih disesuaikan dengan jadwal kesibukan dosen pengampu sehingga tidak perlu terlalu sering dilakukan kuliah ganti. Apabila terpaksa harus melakukan kuliah ganti, sebaiknya lebih disesuaikan dengan jadwal kedua belah pihak dan diberikan perlakuan khusus (seperti dihitung hadir) untuk mahasiswa yang tidak bisa hadir di kuliah ganti bila mahasiswa tersebut mempunyai alasan yang mendesak dan logis.
- Sebaiknya dalam memberikan pertanyaan, dosen pengampu menggunakan kata-kata yang lebih bisa dipahami atau sekalipun harus menggunakan istilah yang sulit, sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu apa maksud dari istilah tersebut. Intinya, dosen pengampu diharapkan bisa menjelaskan konteks pertanyaan secara jelas kepada kami terlebih dahulu sebelum meminta kami untuk menjawab.
- Seharusnya semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah Paedagogi, baik yang sedang (termasuk saya sendiri) maupun akan mengambil, bisa lebih mempersiapkan diri sebelum memasuki perkuliahan dan mau berpartsipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. Karena pada dasarnya, tujuan dosen pengampu menanyakan banyak hal kepada mahasiswa di dalam perkuliahan adalah agar mahasiswa dapat berkembang secara mandiri dan seoptimal mungkin.
Ujian Akhir Semester Paedagogi T.A. 2011/2012 Semester Genap
Review Presentasi Micro Teaching
Revisi Micro Teaching
- Memiliki kesadaran akan tujuan
- Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
- Mentoleransi ambiguitas
- Menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
- Merasa kurang nyaman jika kurang mengetahui
- Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
- Belajar dari berbagai model
- Menikmati pekerjaan dan siswa mereka sendiri.
- Confidence
- Patience
- True compassion for their students
- Understanding
- The ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way
- Dedication to excellence
- Unwavering support
- Willingness to help student achieve
- Pride in student’s accomplishments
- Passion for life
- Mengenalkan Bahasa Inggris melalui lisan
- Mempermudah dalam mempelajari bahasa Inggris
- Berusaha meningkatkan motivasi dan semangat belajar
- Mampu berbahasa Inggris yang baik dan benar
- Mengerti bahwa belajar itu menyenangkan
- Lebih termotivasi untuk belajar
- Untuk dapat memiliki pengalaman mengajar langsung dan dapat mempraktekkan apa yang telah kelompok pelajari selama perkuliahan sehingga kelompok menjadi lebih bisa mengerti bagaimana menjadi guru yang baik dan bagaimana cara mengontrol peserta didik yang akan diajari.
- 15.00 – 15.20 perkenalan
- 15.20 – 17.50 micro teaching
- 17.50 – 18.00 penutupan
- 12.10 – 12.20 perkenalan
- 12.20 – 14.45 micro teaching
- 14.45 – 15.00 penutupan
- Handphone
- Kamera
- Alat tulis
- Ongkos : 6000 x 7 = 42.000
- Reward : 5000 x 4 = 20.000
- Jumlah = Rp 62.000,00
Dhita
Tugas pedagogi ini sangat membutuhkan persiapan mental yang baik. untuk mencoba menjadi guru yang baik untuk para anak didikan. konsep micro teaching harus dilaksanakan semampu mungkin untuk menghasilkan sebuah hasil yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan. kami berharap adik-adik sedikit atau banyaknya terbantu dengan micro teaching ini. Dengan tugas pedagogi ini dapat menambah wawasan untuk tetap percaya diri dan terus mengembangkan ilmu pendidikan.
Steven
Secara keseluruhan, pelaksanaan micro teaching cukup menarik. Dengan adanya micro teaching, teori-teori yang dipelajari di dalam perkuliahan tidak hanya disimpan di dalam otak sebagai konsep yang abstrak, tetapi juga menjadi konsep yang konkrit dan praktis. Selama observasi dan action plan (Perencanaan), kelompok cukup mengalami kesulitan dalam menentukan topik dan subjek yang akan kami ajari. Selain itu, karena ketidakdisiplinan kelompok, kami pun harus membuat perencanaan secepatnya karena deadline untuk tugas tersebut sudah dekat. Perdebatan sering terjadi dalam proses perencanaan, akan tetapi hal tersebut justru membuat semua anggota kelompok menjadi lebih kritis. Setiap anggota kelompok saling mengemukakan pendapatnya masing-masing dan dievaluasi bersama-sama oleh kelompok. Setelah melewati proses diskusi yang cukup panjang, akhirnya klompok berhasil mendapatkan konsep micro teaching yang telah disepakati bersama.
Selama proses pelaksanaan, kami jugaa mengalami kesulitan terutama dalam hal mengatur waktunya. Anggota kelompok yang masing-masing mempunyai jadwal pribadi sendiri, membuat kami cukup kesulitan dalam mengatur waktu yang tepat untuk melakukan micro teaching. Selain itu, kondisi di lapangan ketika melaksanakan micro teaching juga menjadi masalah bagi kelompok. Tingkat pengetahuan yang berbeda-beda diantara subjek yang kami pilih membuat kami kesulitan dalam mengajarkan materi yang sesuai untuk mereka.Walaupun begitu, kami tetap berusaha untuk mencari materi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan memahamkannya kepada mereka semua. Proses pelaksanaan yang kami laksanakan cukup lama karena menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam untuk masing-masing pertemuan. Walaupun melelahkan, kami cukup menikmati proses pelaksanaan micro teaching ini.
Dalam proses penyusunan laporan, kondisi internet yang lambat dan keterbatasan blog membuat kami cukup mengalami kesulitan. Blog tidak mampu menampung video yang kapasitasnya sangat besar sehingga kami harus memikirkan alternatif lain untuk bisa mengisi video ke dalam postingan tugas micro teaching. Selain itu, pembagian tugas untuk membuat laporan yang tidak merata juga membuat kelompok mengalami sedikit konflik. Akan tetapi, setelah perdebatan yang cukup panjang kami pun berhasil membuat kesepakatan tentag pembagian tugas laporan ini sehingga laporan dapat diselesaikan secara maksimal tepat pada waktunya.
Ahmad Fauji
Tugas pedagogi kali ini membutuhkan perjuangan yang lumayan besar. Untuk menjadi seorang pengajar yang baik tidak mudah,dibutuhkan kesabaran dan trik-trik sendiri. Murid yang kami ajar tidak terlalu banyak,tetapi mengontrol dan membuat mereka supaya patuh sangat sulit sekali.
Banyak pelajaran yang di dapat dari tugas ini, seperti dapat pengalaman baru, ilmu baru, dan teman baru meskipun saya sering bertemu tapi kami jarang berkomunikasi,tetapi setelah pelaksanaan tugas ini saya menjadi sering berkomunikasi dengan anak-anak itu.
Secara keseluruhan saya menikmati tugas ini.
Venti
Dalam pelaksanaan micro teaching ini kesan yang saya dapatkan sangatlah menyenangkan juga melelahkan, senang sekali bisa mendapat pengalaman seperti ini. Saya juga berharap agar saya dapat mengaplikasikan pengalaman yang saya dapatkan ini dalam kehidupan sehari-hari saya khususnya dalam mengajar murid-murid saya. Saya juga berharap agar saya dapat menjadi guru yang baik bagi murid-murid saya.
Putri
Micro Teaching kali ini menjadi pengalaman yang baru bagi saya dan kelompok. Mengajari anak - anak yang belum dikenal tidak semudah berinteraksi dentan anak - anak yang sudah dikenal sebelumnya. butuh pengenalan dan adapatasi terlebih dahulu dengan mereka. Untung saja anak - anak yang menjadi peserta didik saya di micro teaching kali ini termasuk supel, dan mudah beradaptasi, sehingga kami lebih mudah dekat dengan mereka. Selain itu saya juga harus berupaya mengaplikasikan metode - metode yang sudah diajarkan di mata kuliah paedagogi. Saya dan teman sekelompok juga harus berupaya menajdi guru yang baik sehingga poelajaran yang kami berikan bisa masuk ke dalam pikiran peserta didik dan peserta didik bisa mengingatnya dan mengaplikasikannya dalam sehari - hari.
Mengetahui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa global yang semua orang harus bisa menggunakannya, maka kami lebih berfokus untuk mengajarkan pelajaran Bahasa Inggrris ke peserta didik. Dengan mengusung "English for fun" kami mencobamemperkenalkan kepada peserta bahasa didik bahwa Bahasa Inggris itu tidak terlalu susah dan bahkan bisa menyenangkan. Bagaimana caranya? Saya dan kelompok memberikan reward kepada anak - anak yang mampu mengingat pelajaran yang sudah kami berikan sebelumnya. Saya dan kelompok memberikan peajaran vocabulary dan introduciton kepada peserta didik dengan harapan pelajaran yang kami berikan bisa mereka palikasikan dan membuat mereka semakin rajin belajar bahasa Inggris.
Intinya micro teaching kali ini cukup menyenangkan dan menambah ilmu saya dan teman - teman saya terutama dalam hal mengajar anak - anak.
Weillon
Lumayan seru, capek sudah pasti tapi menyenangkan. Saya merasa dengan adanya micro teaching ini, sepertinya kita kembali ke masa anak - anak. Spontan dan jujur dalam berkata-kata dan bertindak. Tidak hanya begitu saja, banyak pengalaman yang bisa diaplikasikan, seperti cara mengajar yang efektif, profil guru yang baik dan ideal itu sebenarnya seperti apa. Dimana sebenarnya guru yang baik itu, tidak perlu berpengetahuan tinggi dan berkompeten sekali, namun seorang guru harus memiliki tanggung jawab dan komitmen. Tidak perlu jauh-jauh mengambil pendekatan, prinsip teori belajar saja bisa menjadi contoh yang relevan. Pemberian stimulus-respon yang sederhana dengan menyebutkan "nama" dan memberi "senyuman" dan "dukungan" dapat memberikan reinforcement yang positif bagi mereka agar mereka menjadi semangat dan serius belajar. Pokoknya program kegiatan micro teaching kali ini sangatlah bermanfaat bagi saya baik dalam hal pengalaman dan pengetahuan.
MICRO TEACHING
Dhita (10-009)
Steven (10-025)
Ahmad Fauji (10-060)
Venti (10-070)
Eva (10-081)
Putri (10-083)
Weillun (10-123)
OBSERVASI
- Memiliki kesadaran akan tujuan
- Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
- Mentoleransi ambiguitas
- Menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
- Merasa kurang nyaman jika kurang mengetahui
- Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
- Belajar dari berbagai model
- Menikmati pekerjaan dan siswa mereka sendiri.
Untuk menjadi guru yang baik maka pendidik seharusnya memilik beberapa kualitas seperti berikut:
- Confidence
- Patience
- True compassion for their students
- Understanding
- The ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way
- Dedication to excellence
- Unwavering support
- Willingness to help student achieve
- Pride in student’s accomplishments
- Passion for life
Apabila seorang guru sudah memilik beberapa ciri-ciri di atas,seorang guru tidak dituntut untuk hanya bisa memiliki pengetahuan teoritis yang tinggi. Tetapi seorang guru juga harus memiliki seni dalam ilmu mengajar. Maksudnya pendidik mampu memahamkan teori kepada peserta didiknya dengan cara yang unik dan menyenangkan. Interaksi yang terjadi diantara peserta didik dan pendidik tidak monoton. Maksudnya dalam proses pendidikan tidak hanya berasal dari guru saja tetapi bisa di dapat dari banyak cara. Dalam proses belajar-mengajar seorang guru tidak hanya ‘asik’ sendiri dalam proses pembelajaran. Tetapi mengajak siswanya untuk ikut berpikir. Selain itu, dalam proses micro teaching seorang guru yang sudah memenuhi ciri-ciri di atas, maka dalam hal meningkatkan motivasi peserta didik, pendidik dapat memberikan reward, baik berupa hadiah maupun pujian. Pendidik senantiasa tersenyum walaupun peserta didik membuat kesalahan agar mereka tidak merasa diremehkan.
- 15.00 – 15.20 perkenalan
- 15.20 – 17.50 micro teaching
- 17.50 – 18.00 penutupan
Sabtu, 21 April 2012
- 12.10 – 12.20 perkenalan
- 12.20 – 14.45 micro teaching
- 14.45 – 15.00 penutupan
- Handy cam
- Kamera
- Alat tulis
- Ongkos : 6000 x 7 = 42.000
- Reward : 5000 x 4 = 20.000
- Jumlah = Rp 62.000,00
Beberapa dari ciri-ciri guru yang baik, yang sudah berhasil kelompok terapkan dalam kegiatan micro teaching ini, yaitu:
DOKUMENTASI AUDIO VISUAL
TESTIMONI
Secara keseluruhan, pelaksanaan micro teaching cukup menarik. Dengan adanya micro teaching, teori-teori yang dipelajari di dalam perkuliahan tidak hanya disimpan di dalam otak sebagai konsep yang abstrak, tetapi juga menjadi konsep yang konkrit dan praktis. Selama observasi dan action plan (Perencanaan), kelompok cukup mengalami kesulitan dalam menentukan topik dan subjek yang akan kami ajari. Selain itu, karena ketidakdisiplinan kelompok, kami pun harus membuat perencanaan secepatnya karena deadline untuk tugas tersebut sudah dekat. Perdebatan sering terjadi dalam proses perencanaan, akan tetapi hal tersebut justru membuat semua anggota kelompok menjadi lebih kritis. Setiap anggota kelompok saling mengemukakan pendapatnya masing-masing dan dievaluasi bersama-sama oleh kelompok. Setelah melewati proses diskusi yang cukup panjang, akhirnya klompok berhasil mendapatkan konsep micro teaching yang telah disepakati bersama.
Selama proses pelaksanaan, kami jugaa mengalami kesulitan terutama dalam hal mengatur waktunya. Anggota kelompok yang masing-masing mempunyai jadwal pribadi sendiri, membuat kami cukup kesulitan dalam mengatur waktu yang tepat untuk melakukan micro teaching. Selain itu, kondisi di lapangan ketika melaksanakan micro teaching juga menjadi masalah bagi kelompok. Tingkat pengetahuan yang berbeda-beda diantara subjek yang kami pilih membuat kami kesulitan dalam mengajarkan materi yang sesuai untuk mereka.Walaupun begitu, kami tetap berusaha untuk mencari materi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan memahamkannya kepada mereka semua. Proses pelaksanaan yang kami laksanakan cukup lama karena menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam untuk masing-masing pertemuan. Walaupun melelahkan, kami cukup menikmati proses pelaksanaan micro teaching ini.
Dalam proses penyusunan laporan, kondisi internet yang lambat dan keterbatasan blog membuat kami cukup mengalami kesulitan. Blog tidak mampu menampung video yang kapasitasnya sangat besar sehingga kami harus memikirkan alternatif lain untuk bisa mengisi video ke dalam postingan tugas micro teaching. Selain itu, pembagian tugas untuk membuat laporan yang tidak merata juga membuat kelompok mengalami sedikit konflik. Akan tetapi, setelah perdebatan yang cukup panjang kami pun berhasil membuat kesepakatan tentag pembagian tugas laporan ini sehingga laporan dapat diselesaikan secara maksimal tepat pada waktunya.
Testimoni tentang perkuliahan tanggal 23 April 2012
Seperti biasanya, hari Senin adalah hari dimana kami semua menjalani perkuliahan mata kuliah Paedagogi. Semula saya berpikir bahwa perkuliahan pada hari ini akan sama seperti biasanya. Akan tetapi, ternyata pertemuan pada tanggal tersebut sedikit berbeda dengan biasanya. Dosen pengampu yang masuk ke dalam kelas kemudian mengatakan kepada kami semua bahwa pada jam mata perkuliahan tersebut akan diadakan remedial UTS Paedagogi. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, UTS Paedagogi kami jalani secara online tanpa harus datang ke kampus. Akan tetapi, karena kurangnya pengalaman dalam hal ujian online seperti itu, banyak diantara kami yang tidak mengerti tentang proses ujian online tersebut. Alhasil banyak sekali diantara kami yang tidak berhasil menyelesaikan ujian tersebut tepat pada waktunya. Selain itu, banyak juga yang "asal-asal" menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen pengampu sehingga dosen pengampu juga tidak mampu memberikan nilai yang pantas untuk UTS tersebut. Kemudian, dosen pengampu pun memutuskan untuk mengadakan remedial pada hari tersebut. Akan tetapi, semuanya tidak berjalan sesuai rencana. Pada saat masuk, interaksi yang terjadi diantara dosen dengan kami sangat kurang. Hal tersebut mungkin disebabkan karena kami tidak mengerti pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh dosen. Selain itu, ada juga beberapa diantara kami yang menyatakan bahwa mereka sedang memikirkan kata-kata yang bagus untuk menjawab pertanyaan dosen pengampu. Setelah beberapa kali tidak menjawab pertanyaan dosen, kami pun mulai diperingati oleh dosen dan dosen memberitahukan bahwa Beliau akan keluar dari kelas jika tetap tidak ada respon dari kami selaku peserta didik. Kami yang mungkin kurang siap dalam menjalani proses perkuliahan pada hari itu lagi-lagi tidak mampu merespon pertanyaan dosen, sehingga dosen pun langsung beranjak meninggalkan kelas.
Apa yang kami lakukan pada hari tersebut benar-benar suatu kesalahan yang sangat fatal. Hari yang seharusnya menjadi hari yang penuh harapan bagi kami semua tiba-tiba berubah menjadi hari "bencana" akibat ulah kami sendiri. Hal tersebut mungkin karena kami masih terlena dalam suasana liburan yang diberikan setelah Ujian Tengah Semester. Dosen yang semula ingin memberikan remedial kepada kami, akhirnya meninggalkan ruang kelas dan meninggalkan kami sendiri. Hal tersebut cukup membuat teman-teman mengalami shock therapy sehingga kami semua hanya bisa diam hingga komting mata kuliah mengajak kami untuk mendiskusikan mengenai apa yang akan kami lakukan. Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya beberapa dari kami memutuskan untuk menemui dosen pengampu diruangannya mewakili semua peserta mata kuliah tersebut. Setelah pembicaraan dengan dosen yang cukup panjang mengenai sikap kami di kelas sebelumnya, akhirnya dosen memutuskan untuk memberikan waktu kepada kami semua untuk mengikuti remedial UTS secara online. Kami pun sangat berterimakasih kepada Beliau dan keluar dari ruangan untuk segera mengakses blog kami masing-masing.
Jika dikaitkan dengan konsep paedagogi modern, apa yang kami lakukan tentu saja sudah sangat melenceng dari apa yang seharusnya. Konsep paedagogi modern yang menekankan bahwa peserta didik haruslah menjadi individu yang proaktif sama sekali tidak terwujud dalam perkuliahan pada hari itu. Maksud dosen yang ingin mengajak dan merangsang kami semua untuk menjadi individu yang aktif dan mandiri tidak dapat diterima dan direspon dengan baik oleh kami. Salah satu penyebabnya mungkin karena tidak siapnya mahasiswa dalam menjalani perkuliahan. Saya berharap semoga saja hal ini tidak akan terulangi kembali di pertemuan-pertemuan selanjutnya, baik di mata kuliah Paedagogi maupun mata kuliah lainnya.
Testimoni UTS
Mengikuti UTS melalui blog secara online? Tidak pernah saya alami dan terpikirkan sebelumnya. Tetapi, hal ini benar-benar terjadi dalam mata kuliah Paedagogi. Menjawab soal-soal yang diberikan oleh dosen pengampu di rumah dan boleh mencari referensi darimanapun benar-benar sangat menyenangkan. Walaupun boleh membuka buku, tetapi untuk menjawab soal-soal yang diberikan tidak bisa langsung dilakukan dengan menjiplak apa yang tertulis di dalam buku. Hal ini karena soal yang diberikan oleh dosen pengampu bukanlah soal-soal yang bisa dijawab hanya dengan buku maupun referensi lain. Untuk menjawab soal tersebut, kami dipaksa untuk mampu berpikir kritis dan konseptual sehingga kami harus memikirkan terlebih dahulu semua konsep teoritis yang telah didapatkan di perkuliahan mata kuliah Paedagogi selama setengah semester ini. Hal tersebut pun membuat kami semakin mengerti konsep-konsep yang ada di paedagogi dan membuat wawasan serta cara pikir kami semakin luas akibat rangsangan untuk berpikir secara kritis tersebut.
Jika dikaitkan dengan salah satu fenomena pendidikan sekarang ini, dapat disimpulkan bahwa ini merupakan salah satu penerapan TIK dalam kaitannya dengan pendidikan. Proses belajar yang kami dapatkan didukung atau difasilitasi oleh TIK. Hal ini terletak pada bagian dimana kami diwajibkan untuk melihat pertanyaan dan memposting jawaban UTS di komen posting blog sendiri. Selain itu, kami juga memanfaatkan internet untuk mencari referensi yang sesuai dan cocok untuk mendukung pemikiran kami. Hal tersebut juga merupakan salah satu proses belajar mandiri yang membantu kami dalam pengembangan wawasan dan pribadi diri sendiri.