Steven. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

What do you think about my blog?

Observasi dan Perencaan Mengajar

Observasi dan perencanaan mengajar merupakan 2 konsep yang tidak bisa terlepas dari Paedagogi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai apa itu observasi dan apa pula yang dimaksud dengan perencanaan mengajar. So, Check it out.

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Tujuan dari dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.

Observasi dapat dibedakan menjadi 2 jika ditinjau dari proses pelaksanaannya, yaitu:
  1. Observasi partisipatif: observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Artinya peneliti merupakan bagian dari subjek yang ditelitinya dan ikut melakukan kegiatan yang dilakukan oleh subjek.
  2. Observasi non partisipatif: observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Artinya peneliti hanya mengobservasi dari jauh dan tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan subjek yang ditelitinya.

Adapun kelebihan observasi adalah sebagai berikut:
  • Dapat mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya pada waktu kejadian itu berlangsung atau sewaktu perilaku itu terjadi.
  • Dapat memperoleh data dari subjek secara langsung, baik yang dapat berkomunikasi secara verbal ataupun tidak.

Sedangkan Kelemahan Observasi adalah:
  • Diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil dari suatu kejadian.
  • Pengamatan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama, tidak dapat dilakukan secara langsung.
  • Adanya kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati.

Dalam kaitannya dengan pendidikan, observasi memegang peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, observasi perlu dilakukan oleh guru untuk bisa mengetahui apa saja masalah-masalah yang dihadapi oleh anak didiknya. Hal tersebut penting untuk dilakukan jika guru tersebut ingin mencari solusi untuk meningkatkan keefektifan proses pengajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang penting dalam Paedagogi.

Perencanaan mengajar sangat dibutuhkan oleh seorang guru. Guru yang tidak mengerti bagaimana cara merencanakan pengajarannya pasti akan mengalami masalah ketika sedang mengajari anak didiknya, seperti tidak begitu mengerti tentang materi yang akan dibahas dan bagaimana cara menjelaskannya kepada anak didik, tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, tugas apa yang harus diberikan, cara mengajar yang seperti apa yang harus diterapkan untuk materi yang akan dibahas dan lain sebagainya. Biasanya, guru yang tidak merencanakan pengajarannya terlebih dahulu akan bertindak spontan ketika proses pengajaran telah dimulai. Akan tetapi, pada akhirnya guru tersebut tetap akan mengalami kesulitan yang jauh lebih banyak dari guru yang merencanakan pengajarannya terlebih dahulu.

Perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan materi pelajaran yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar dan merumuskan media pembelajaran yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi belajar. Fungsi perencanaan pengajaran adalah sebagai pedoman kegiatan guru dalam mengajar dan pedoman siswa dalam kegiatan belajar yang disusun secara sistematis. Adapun prinsip perencanaan pengajaran yang harus diperhatikan adalah:
  • Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi siswa.
  • Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
  • Perencanaan harus memperhitungkan waktu yang tersedia.
  • Perencanaan pengajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar-mengajar yang sistematis.
  • Bila diperlukan, perencanaan pengajaran bisa dilengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi.
  • Perencanaan pengajaran harus bersifat fleksibel.
  • Perencanaan pengajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan, materi, kegiatan belajar dan evaluasi.

Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan mengajar sekalipun, guru perlu melakukan observasi untuk mendapatkan informasi-informasi yang akurat agar bisa menerapkan rencana pengajarannya secara efektif kepada peserta didiknya.

Daftar Pustaka:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Google Talk